Senin, 14 Oktober 2019

Soal dan Jawaban Etika & Tanggung Jawab Profesi


SOAL DAN JAWABAN

Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Salah Satu Tugas
Dalam Mengikuti Mata Kuliah Etika dan Tanggung jawab Profesi

Dosen :
Hj. Ina Budhiarti Supyan, S.H., MKn.




Disusun Oleh :
Nama : Adira Resandra
NPM : 17.4301.006

SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG
2019




1.      Sebutkan rumusan kode etik menurut I Gede Prawiranata ?
a)  Batas-batas hubungan kesetaraan antara klien dan tenaga ahli profesi / professional yang bersangkutan.
b)    Standar baku evaluasi yang dipakai sebagai batasan minimal dalam pemberian layanan profesi.
c)  Pengembanagan jenjang profesi dapat berupa kajian ilmiah maupun penelitian dan publikasi penerbitan.
d)  Bentuk – bentuk pelayanan yang diberikan profesi baik bersifat mandiri maupun kolegial (sama-sama).
e)     Manajemen poengelolaan sebuah profesi.
f)      Standar – standar untuk melakukan pelatihan.

2.      Sebutkan tujuan kode etik ?
a)      Memberikan penjelasan standar etika.
b)      Memberikan batasan , kebolehan , larangan.
c)      Memberikan himbauan moralitas.
d)     Sarana control social.

3.      Sebutkan ciri-ciri khas profesi menurut artikel Internasional Encyclopedia of Education ?
a) Suatu bidang yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus menerus dan berkembang dan diperluas.
b)    Suatu teknik intelektual.
c)     Penerapan praktis dan teknis intelektual pada urusan praktis.
d)    Suatu priode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
e)     Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan.
f)      Kemampuan memberi kepemimpinan pada profesi sendiri.
g)  Asosiasi dari anggota – anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang akrab dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggota.
h)     Pengakuan sebagai profesi.
i)  Perhatian yang professional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi.
j)       Hubungan erat dengan profesi lain.

4.      Sebutkan perbedaan etika dan etiket ?
·         Etika lebih umum (general) :
-          Etika tidak perlu saksi mata.
-          Bersifat absolut.
·         Etiket :
-          Etiket lebih privacy.
-          Etiket memerlukan saksi mata.
-          Bersifat relatif.

5.      Sebutkan dalam Pasal 1 tentang Peraturan Jabatan Notaris ?
Notaris adalah Pejabat Umum satu – satunya yang berwenang untuk membuat akte otentik mengenai semua perbuatan , perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik , menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan memberikan grosse , salinan dan kutipannya , semuanya sepanjang akta itu oleh suatu peraturan tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain.

Sabtu, 05 Oktober 2019

ALIRAN-ALIRAN DALAM ETIKA & TANGGUNG JAWAB PROFESI

ALIRAN-ALIRAN DALAM ETIKA & TANGGUNG JAWAB PROFESI
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS
MATA KULIAH ETIKA & TANGGUNG JAWAB PROFESI
DOSEN PEMBIMBING: HJ. INA BUDHIARTI SUPYAN, S.H., MKN.




DISUSUN OLEH:
    NAMA: ADIRA RESANDRA
NPM: 17.4301.006

SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG
2019


A.    KEBAHAGIAAN (HEDONISME)
Yang mejadi ukuran baik dan buruk menurut paham ini adalah “apakah tingkah laku dan perbuatan tersebut melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan atau kelezatan.”
Timbul persoalan, apakah yang dimaksudkan dengan kebahagiaan itu sifatnya individual atau universal?
·         Aliran Hedonisme Individualistis;
Aliran ini melihat kebahagiaan yang dimaksudkan di sini adalah kebahagiaan yang bersifat individualis (egoistic hedinosm) bahwa manusia itu hendaknya harus selalu mencari kebahagiaan diri sepuas-puasnya dan mengorientasikan seluruh sikap dan perilaku untuk mencapai kebahagiaan itu.
Andainya seseorang bimbang untuk memastikan suatu pilihan dalam melakukan sesuatu perbuatan, maka hendaklah ia dalam mengambil keputusan mendasarkannya kepada “perbuatan manakah yang lebih menimbukan kenikmatan baginya.”
Aliran ini berpendapat, jika suatu keputusan baik bagi pribadinya, maka disebutlah baik dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya, maka itulah yang buruk
a.      Contoh Positif: jika saya belajar, saya harus mendengarkan musik agar lebih focus belajarnya.
b.      Contoh Negatif: ketika saya sedang merasa sedih membutuhkan hiburan malam dengan di temani seorang wanita.
·         Kebahagiaan Rasional
Aliran ini berpendapat bahwa kebahagiaan atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangkan akal sehat.
a.      Contoh Positif: saya menyisihkan uang kuliah untuk membeli buku yang dibutuhkan
b.      Contoh Negatif: pada saat rumah saya dicuri dan pencuri tersebut berhasil saya tangkap maka mengambil tindakan memukuli pencuri tersebut untuk membuat pencuri ersebut geram.
·         Kebahagiaan Universal
Menurut orang yang menganut paham ini bahwa yang menjadi tolok ukur apakah sesuatu perbuata itu baik dan buruk, adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
a.      Contoh Positif: masyarakat di daerah Cibiru melakukan gotong royong setiap minggu secara rutin untuk membersihkan saluran air
b.      Contoh Negatif: di kota Bandung masyarakatnya masih membuang sampah ke sungai Cikapundung dan menyebabkan banjir.
Yang menjadi patokan di sini bukanlah kebahagiaan diri sendiri (individual) akan tetapi kebahagiaan setiap orang (universal).

B.     BISIKAN HATI (INTUISI)
Yang disebut dengan bisikan hati (Intuisi) adalah kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu.
Pada dasarnya terlihat bahwa aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran hedonism (menilai dasar aibat yang ditimbulkan perbuatan=kebahagiaan), dan yang menjadi tujuan hidup manusia menurut aliran ini bukanlah kelezatan atau kenikmatan akan tetapi keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti.”
a.      Contoh Positif: saya membeli makan di suatu rumah makan untuk saya makan tetapi melihat seorang pengemis anak kecil yang menahan kelaparan maka saya memberikan makanan yang di beli tadi.
b.      Contoh Negatif: suatu hari saya bermain ke suatu took sepatu yang ada di Bandung saya berniat dan ada kesempatan untuk mencuri karena penjaga toko tidak ada.

C.    EVOLUSI
Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatunya yang ada di alam ini selalu (secara berangsur-angsur) mengalami perubahan, yaitu berkembang menuju kea rah kesempurnaan.
Yang menjadi pokok utama cita-cita manusia adalah untuk meraih “kesenangan dan kebahagiaan”, sedangkan kesenangan dan kebahagiaan itu akan selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi sosial, dank arena itulah tidak ada standar buku yang dapat dijadikan untuk menilai apakah sesuatu perbuatan itu baik dan buruk, sebab kriteria kesenangan dan kebahagiaan itu pun akan berkembang mengikuti perkembangan masyarakat.
Darwin (1809-1882) seorang pakar yang pernah mengajukan teori evolusi ini, dalam bukunya The Origin Of Species mengemukakan ada beberapa patokan di dalam terjadinya suatu evolusi, yaitu:
1.      Adanya seleksi alam (selection of nature) yaitu alam selalu mengadakan penyeleksian terhadap segala sesuatu yang berwujud, yaitu mana yang tetap bertahan (hidup) dan mana yang akan musnah (mati).
2.      Adanya perjuangan hidup (streggle for life) yaitu merupakan usaha untuk memperjuangan hidup, dan berupaya mengenyahkan segala tantangan yang menghadang.
3.      Kekal bagi yang lebih pantas (survival for the fittest).
a.      Contoh Positif: pembuatan bendungan Jati Gede memberikan manfaat untuk warga Sumedang karena dapat menanggulangi terjadinya banjir di daerah Sumedang.
b.      Contoh Negatif: akan tetapi pembuatan bendungan Jati Gede membuat resah karena pembahasan lahan tersebut pembayaran belum tuntas.

D.    ALIRAN POSITVISME
Aliran ini menitikberatkan hal-hal yang positif terhadap etika mereka. Yang menjadi tolok ukur adalah keadaan positif, yaitu sesuatu yang dapay diraba/dirasakan oleh pancaindera.
Aliran ini memandang agama adalah relative, sebab apa yang menjadi tujuan beragama tersebut tidak dapat dirasakan lansung oleh pancaindera manusia.
August Comte (1798-1875) adalah tokoh penting aliran ini, beliau berupaya keras untuk menemukan persesuaian antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat, yang diistilahkannya dengan “antara egoism dan altruistis”.
Dapat dikemukakan bahwa yang menjadi ukuran baik buruknya sesuatu adalah “ada tidaknya persesuaian kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat,” andainya ada persesuaian maka di pandanglah ia baik, dan apabila tidak ada persesuaian maka dipandanglah ia buruk.
a.      Contoh Positivisme: ketika kumpul kebo sudah diatur da nada undang-undang nya maka kumpul kebo tidak ada di masyarakat.

b.      Contoh Negatif: di Indonesia kumpul kebo (salah satu pihak terikat dalam tali perkawinan) karena belum diatur dalam undang-undang.