ALIRAN-ALIRAN DALAM ETIKA & TANGGUNG JAWAB PROFESI
UNTUK
MEMENUHI SALAH SATU TUGAS
MATA
KULIAH ETIKA &
TANGGUNG JAWAB PROFESI
DOSEN
PEMBIMBING: HJ. INA BUDHIARTI
SUPYAN, S.H., MKN.
DISUSUN
OLEH:
NAMA: ADIRA RESANDRA
NPM:
17.4301.006
SEKOLAH
TINGGI HUKUM BANDUNG
2019
A.
KEBAHAGIAAN
(HEDONISME)
Yang mejadi ukuran baik dan buruk menurut paham ini
adalah “apakah tingkah laku dan perbuatan tersebut melahirkan kebahagiaan dan
kenikmatan atau kelezatan.”
Timbul persoalan, apakah yang dimaksudkan dengan
kebahagiaan itu sifatnya individual atau universal?
·
Aliran Hedonisme Individualistis;
Aliran
ini melihat kebahagiaan yang dimaksudkan di sini adalah kebahagiaan yang
bersifat individualis (egoistic hedinosm) bahwa manusia itu hendaknya harus
selalu mencari kebahagiaan diri sepuas-puasnya dan mengorientasikan seluruh
sikap dan perilaku untuk mencapai kebahagiaan itu.
Andainya
seseorang bimbang untuk memastikan suatu pilihan dalam melakukan sesuatu
perbuatan, maka hendaklah ia dalam mengambil keputusan mendasarkannya kepada
“perbuatan manakah yang lebih menimbukan kenikmatan baginya.”
Aliran
ini berpendapat, jika suatu keputusan baik bagi pribadinya, maka disebutlah
baik dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya, maka
itulah yang buruk
a.
Contoh
Positif: jika saya belajar, saya harus mendengarkan musik
agar lebih focus belajarnya.
b.
Contoh
Negatif: ketika saya sedang merasa sedih membutuhkan hiburan
malam dengan di temani seorang wanita.
·
Kebahagiaan Rasional
Aliran
ini berpendapat bahwa kebahagiaan atau kelezatan individu itu haruslah
berdasarkan pertimbangkan akal sehat.
a.
Contoh
Positif: saya menyisihkan uang kuliah untuk membeli buku yang
dibutuhkan
b.
Contoh
Negatif: pada saat rumah saya dicuri dan pencuri tersebut
berhasil saya tangkap maka mengambil tindakan memukuli pencuri tersebut untuk
membuat pencuri ersebut geram.
·
Kebahagiaan Universal
Menurut
orang yang menganut paham ini bahwa yang menjadi tolok ukur apakah sesuatu
perbuata itu baik dan buruk, adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu
melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
a.
Contoh
Positif: masyarakat di daerah Cibiru melakukan gotong royong
setiap minggu secara rutin untuk membersihkan saluran air
b.
Contoh
Negatif: di kota Bandung masyarakatnya masih membuang sampah
ke sungai Cikapundung dan menyebabkan banjir.
Yang
menjadi patokan di sini bukanlah kebahagiaan diri sendiri (individual) akan
tetapi kebahagiaan setiap orang (universal).
B.
BISIKAN
HATI (INTUISI)
Yang
disebut dengan bisikan hati (Intuisi) adalah kekuatan batin yang dapat
mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih
dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu.
Pada
dasarnya terlihat bahwa aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran hedonism
(menilai dasar aibat yang ditimbulkan perbuatan=kebahagiaan), dan yang menjadi
tujuan hidup manusia menurut aliran ini bukanlah kelezatan atau kenikmatan akan
tetapi keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai
“kebaikan budi pekerti.”
a.
Contoh
Positif: saya membeli makan di suatu rumah makan untuk saya
makan tetapi melihat seorang pengemis anak kecil yang menahan kelaparan maka
saya memberikan makanan yang di beli tadi.
b.
Contoh
Negatif: suatu hari saya bermain ke suatu took sepatu yang
ada di Bandung saya berniat dan ada kesempatan untuk mencuri karena penjaga
toko tidak ada.
C.
EVOLUSI
Paham
ini berpendapat bahwa segala sesuatunya yang ada di alam ini selalu (secara
berangsur-angsur) mengalami perubahan, yaitu berkembang menuju kea rah kesempurnaan.
Yang
menjadi pokok utama cita-cita manusia adalah untuk meraih “kesenangan dan
kebahagiaan”, sedangkan kesenangan dan kebahagiaan itu akan selalu berkembang
sesuai dengan situasi dan kondisi sosial, dank arena itulah tidak ada standar
buku yang dapat dijadikan untuk menilai apakah sesuatu perbuatan itu baik dan
buruk, sebab kriteria kesenangan dan kebahagiaan itu pun akan berkembang
mengikuti perkembangan masyarakat.
Darwin
(1809-1882) seorang pakar yang pernah mengajukan teori evolusi ini, dalam bukunya
The Origin Of Species mengemukakan
ada beberapa patokan di dalam terjadinya suatu evolusi, yaitu:
1. Adanya
seleksi alam (selection of nature) yaitu alam selalu mengadakan penyeleksian
terhadap segala sesuatu yang berwujud, yaitu mana yang tetap bertahan (hidup)
dan mana yang akan musnah (mati).
2. Adanya
perjuangan hidup (streggle for life) yaitu merupakan usaha untuk memperjuangan
hidup, dan berupaya mengenyahkan segala tantangan yang menghadang.
3. Kekal
bagi yang lebih pantas (survival for the fittest).
a.
Contoh
Positif: pembuatan bendungan Jati Gede memberikan manfaat
untuk warga Sumedang karena dapat menanggulangi terjadinya banjir di daerah
Sumedang.
b.
Contoh
Negatif: akan tetapi pembuatan bendungan Jati Gede membuat
resah karena pembahasan lahan tersebut pembayaran belum tuntas.
D.
ALIRAN
POSITVISME
Aliran
ini menitikberatkan hal-hal yang positif terhadap etika mereka. Yang menjadi
tolok ukur adalah keadaan positif, yaitu sesuatu yang dapay diraba/dirasakan
oleh pancaindera.
Aliran
ini memandang agama adalah relative, sebab apa yang menjadi tujuan beragama
tersebut tidak dapat dirasakan lansung oleh pancaindera manusia.
August
Comte (1798-1875) adalah tokoh penting aliran ini, beliau berupaya keras untuk
menemukan persesuaian antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat,
yang diistilahkannya dengan “antara egoism dan altruistis”.
Dapat
dikemukakan bahwa yang menjadi ukuran baik buruknya sesuatu adalah “ada
tidaknya persesuaian kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat,”
andainya ada persesuaian maka di pandanglah ia baik, dan apabila tidak ada persesuaian
maka dipandanglah ia buruk.
a.
Contoh
Positivisme: ketika kumpul kebo sudah diatur da nada
undang-undang nya maka kumpul kebo tidak ada di masyarakat.
b.
Contoh
Negatif: di Indonesia kumpul kebo (salah satu pihak terikat
dalam tali perkawinan) karena belum diatur dalam undang-undang.